Kecerdasan adalah anugerah yang dimiliki oleh manusia,
sehingga kita harus memanfaatkan anugerah tersebut dengan sebaik-baiknya dan
terus meningkatkannya. Ada beberapa jenis kecerdasan, yaitu IQ (Intelligence Quotient), EQ (Emotional Quotient) dan SQ (Spiritual Quotient). Pendidikan di
Indonesia saat ini sebaiknya menerapkan pembelajaran dengan cara-cara/
teknik-teknik yang dapat meningkatkan ketiga kecerdasan tersebut, karena kecerdasan
bukanlah hal yang mutlak. Kecerdasan dapat ditingkatkan dengan latihan-latihan
/ usaha tertentu.
Menurut Wikipedia(2013), IQ adalah istilah umum yang
digunakan untuk menjelaskan sifat pikiran yang mencakup sejumlah kemampuan,
seperti kemampuan menalar, merencanakan, memecahkan masalah, berpikir abstrak,
memahami gagasan, menggunakan bahasa, dan belajar. IQ erat kaitannya dengan
kemampuan kognitif yang dimiliki individu. Seseorang yang memiliki IQ yang
tinggi biasanya mampu menyelesaikan persoalan/ tugas-tugas yang diberikan
dengan baik, cepat dan benar. Selain itu, orang tersebut juga dapat berpikir kritis.
Orang-orang yang memiliki IQ yang tinggi biasanya berprestasi di kelasnya.
Selain IQ, SQ juga sangat mempengaruhi kecerdasan
seseorang. Karena jika kecerdasan spiritual seseorang bagus, maka dia akan
dapat mengembangkan dirinya dengan mudah, karena orang yang memiliki kecerdasan
spiritual yang baik selalu berpikir positif, mampu menyesuaiakan diri dengan
lingkungannya, dan mampu menghadapi permasalahan yang muncul. SQ sangat
dibutuhkan di dunia pendidikan, karena dengan kecerdasan jiwa yang baik, maka
siswa mampu bertahan dalam menghadapi permasalahan dan selalu berusaha untuk
membuat hidupnya bermakna.
IQ dan SQ memang sangat berperan penting dalam dunia
pendidikan. Namun, tidak lengkap jika tidak dibarengi dengan EQ/ Kecerdasan
Emosional. EQ adalah pengatur kecerdasan lainnya, karena jika seseorang dapat
mengatur emosinya dengan baik, maka dia akan dapat mengatur hal lain dengan
baik pula. Contoh penerapan EQ yang dapat meningkatkan IQ dan SQ seseorang
adalah ketika seorang siswa diberi tugas yang sulit dan banyak oleh gurunya,
dia dengan tenang dan bijak akan mengatur jadwal kesehariannya untuk
menyelesaikan tugas tersebut tepat waktu. Siswa tersebut akan konsisten dengan
jadwalnya. Jika pada saat itu dia sedang tidak bersemangat, dia akan memotivasi
dirinya untuk tetap mengerjakan tugas. Dia juga akan tetap berusaha walaupun
tugas yang diberikan sangat sulit, karena dia tidak cepat putus asa. Dengan
kerja keras untuk belajar, maka IQ-nya akan meningkat. Dan dengan pengendalian
emosinya untuk tidak menyontek walaupun tugas itu sulit, maka SQ-nya pun akan
meningkat.
Contoh diatas merupakan penggabungan antara IQ, EQ, dan
SQ. Ketiga kecerdasan tersebut tidak dapat dipisahkan, karena saling
melengkapi. Jika seseorang memiliki IQ yang baik, tetapi tidak memiliki EQ dan
SQ, maka orang tersebut akan menjadi sombong dan tidak peduli terhadap orang
lain. Maka dari itu, guru-guru di sekolah sebaiknya tidak hanya mengajar agar
muridnya pintar saja, tetapi juga mengajarkan muridnya untuk bersikap rajin,
jujur, bertanggung jawab, berpikir positif, peduli, saling menghargai dan
menghormati antar sesama.
Tuilsan ini merupakan opini pribadi. Mohon maaf apabila terdapat kesalahan makna atau perbedaan pendapat.
0 comments