Ketika pertama bertemu, kulempar senyum tersipu-sipu padamu
Kau balas dengan senyuman manis nan menggoda
Hari ke hari, minggu ke minggu, bulan ke bulan, dan tahun ke tahun
datanglah waktu dimana senyum terbaik kuberikan
Begitu juga kamu..
Senyuman itu ibarat grafik, ada naik dan turunnya
Namun senyuman itu bukanlah matematika yang memiliki angka pasti
Senyuman ibarat sebuah lukisan
Berupa penggambaran pada hati dan pikiran
Tak bisa ditebak
Tak dapat dipaksa
Walau dapat berbohong, tapi mata tak dapat dibodohi
Senyum terindah adalah senyum berupa lukisan
yang datang dari pikiran dan hati yang ikhlas
Aku tak tahu mengapa senyummu kini berubah
Senyummu kini hanya tergerak oleh pikiran, tapi hatimu tak berbicara
Apakah mungkin karena waktu?
Mungkinkah kau bosan tersenyum pada orang yang sama setiap hari?
Janganlah bosan kawan..
Senyumlah dari hati yang tulus mencintai
Karena aku dapat melihat dan merasa
Perlihatkanlah lagi senyum terindahmu...
Kau balas dengan senyuman manis nan menggoda
Hari ke hari, minggu ke minggu, bulan ke bulan, dan tahun ke tahun
datanglah waktu dimana senyum terbaik kuberikan
Begitu juga kamu..
Senyuman itu ibarat grafik, ada naik dan turunnya
Namun senyuman itu bukanlah matematika yang memiliki angka pasti
Senyuman ibarat sebuah lukisan
Berupa penggambaran pada hati dan pikiran
Tak bisa ditebak
Tak dapat dipaksa
Walau dapat berbohong, tapi mata tak dapat dibodohi
Senyum terindah adalah senyum berupa lukisan
yang datang dari pikiran dan hati yang ikhlas
Aku tak tahu mengapa senyummu kini berubah
Senyummu kini hanya tergerak oleh pikiran, tapi hatimu tak berbicara
Apakah mungkin karena waktu?
Mungkinkah kau bosan tersenyum pada orang yang sama setiap hari?
Janganlah bosan kawan..
Senyumlah dari hati yang tulus mencintai
Karena aku dapat melihat dan merasa
Perlihatkanlah lagi senyum terindahmu...