Pertama kali nginep jauh tanpa Bunda dan Ayah

By Septi Setiawati - 10.56

Tadi malam, nenek dan kakeknya datang (dari keluarga suami), mungkin kangen berat dengan anak umur 3 tahun ini. Nasya memang biasa berkunjung ke rumah neneknya seminggu minimal sekali, tapi akhir-akhir ini karena Ayah sibuk kerja dan kebetulan liburnya bukan di hari sabtu/minggu, ditambah Bunda yang lagi hamil besar, Nasya sudah hampir 2 minggu tidak main ke rumah kakek neneknya. Video call pun sering di reject, ya namanya juga anak kecil, kadang kalo lagi bete atau ga mau di telpon ya gitu, tiap ada yang nelpon, dimatiin.

Ketika nenek dan kakeknya mau pulang, mereka coba becandain, ngajakin Nasya untuk ikut. Kenapa bercanda? Karena Nasya ga mau kalo nginep tanpa Ayah dan Bunda. Tapi kali ini beda, begitu diajak, langsung bilang "iya, mau ikut sama mama". Fyi, manggil ke mamah mertua saya dan ke mama saya emang mamah, karena mungkin sering denger Ayah dan Bunda manggilnya mamah. Ketika denger jawaban itu sih nggak kaget, karena biasanya Nasya emang suka pengen ikut kalo ada yang mau pergi, tapi yang kaget itu ketika saya ajak ngobrol.

B : "Nasya, perginya ga sama Bunda lho, cuma sama Mamah sama Abah aja, Bunda sama Ayah ga ikut"
N : "Iya" (sambil merangkul mamah tanda mau digendong biar diajak)
B : "Yakin nggak akan nangis?"
N : "Nggak"
B : "Nggak akan nanyain Bunda?"
N : "Nanyain. Nanti Bunda nyusul pas udah ada matahari" (maksudnya besok, karena saat itu sedang malam hari)
B : "Nggak, Bunda mah nanti kesananya pas Ayah libur, masih lama"
N : (Diem. Mikir Lama. Lalu Bilang : ...) "Iya nggak apa-apa"

Disitu kaget, karena udah dibilangin kalo Bunda sama Ayah ga ikut, tapi dia keukeuh mau ikut. Tapi karena saat itu udah malem, saya cemas kalo nanti pas lagi tidur tiba2 nangis pengen pulang. Tapi setelah dibujuk sedemikian cara, pendiriannya kukuh, tetep pengen ikut. Akhirnya Bunda pasrah sambil deg-degan. Nasya pun ikut dengan nenek kakeknya.

Ketika sudah sampai rumah, saya khawatir, lalu video call hanya untuk memastikan dia baik-baik saja, tidak nangis dan tidak rewel. Well, ternyata benar, dia lagi anteng main sama nenek, kakek dan om-nya. Pikirku "Anakku sudah besar ternyata, sudah tidak harus selalu dengan Bunda". Mewek. Ngerasa kehilangan sekaligus bangga.

Ketika pagi-paginya saya kembali video call untuk memastikan. Ya, ternyata benar, tidak nangis, tidak rewel, dan dia baik baik saja. OK Nak, berarti kamu memang sudah lebih mengerti, sudah bisa memutuskan dan bertanggung jawab dengan keputusan kamu.

Love you!

  • Share:

You Might Also Like

0 comments