Top Secret a.k.a The Billionaire

By Septi Setiawati - 18.07

Sore ini, saya mulai bosan diam di rumah, tidak melakukan apapun. Hari ini saya izin kerja, karena pagi tadi perut saya sangat sakit. Daripada bosan, saya membuka laptop saya, berencana menonton. Saya hobi banget nonton film, terutama film-film korea yang orang bilang "alay". Tak apalah dibilang alay, memang ceritanya bagus-bagus. Saya mulai mencari-cari film-film yang saya belum tonton. Tapi stok film korea sudah habis. Hanya tersisa beberapa film Thailand. Dan saya menemukan film "TOP Secret a.k.a The Billionaire". Film itu sudah lumayan lama nongkrong di laptop saya. Tapi entah kenapa kemarin-kemarin saya malas menontonnya, karena ketika saya melihat filmnya sekilas, saya pikir filmnya biasa saja, nggak rame. Tapi daripada bosan, ya saya tonton saya.

Ketika saya mulai menonton, memang tidak ada yang seru, tapi setelah 10 menit menonton, saya mulai memahami film itu. Mata saya seakan-akan tidak ingin meninggalkan layar laptop saya. Film itu seakan-akan menghipnotis saya, menginspirasi saya. Mungkin bagi teman-teman yang belum nenonton saya ceritakan sedikit.

----

TOP, adalah nama panggilan seorang remaja bernama Ittipat di Thailand. Dia begitu bersemangat untuk berwirausaha, ketika dia menyadari bahwa memiliki uang banyak adalah hal yang menyenangkan. Tapi dia mengalami banyak sekali kegagalan. Ketika dia mau berjualan DVD, ternyata DVD yang dia beli jelek dan dia ditipu oleh penjualnya. Lalu dia berjualan kacang, awalnya jualannya sepi. Tapi dengan berbagai cara, dia berhasil membuat kacang itu menjadi laku terjual. Tapi dia kembali diuji, karena pihak Mall tidak mengizinkannya berjualan lagi, karena jualannya mengeluarkan limbah asap yang mengotori langit-langit mall. Kemudian dia diuji dengan orang tuanya yang bangkrut dan harus pindah ke China. Rumahnya disita, hutang ayahnya sebanyak 40 milyar. Dia berusaha untuk membantu ayahnya. Dia kembali berusaha.

Top mendapat inspirasi untuk membuat rumput laut goreng. Tapi  puluhan dus rumput laut sudah dia dan pamannya coba goreng, tapi gagal. Sampai-sampai dia harus menjual komputer-komputer miliknya. Dan tidak ada satupun yang berhasil dibuat, sampai akhirnya ketika dia pulang ke rumah, pamannya tergeletak pingsan dengan darah di kepala. Rupanya pamannya terus menggoreng rumput laut seharian. Dia membawa pamannya ke rumah sakit. Dan ketika pulang, dia mencoba menggoreng rumput lautnya lagi, namun gagal. Persediannya sudah habis. Yang tersisa adalah rumput laut yang sudah terbuka plastiknya dan sudah lembab terkena air hujan. Dia coba goreng, dan ternyata ENAK! Dia berhasil membuat rumput laut goreng yang enak.

Top berhasil dengan usahanya, tapi dia berpikir, jika hanya begini saja, dia tidak akan bisa melunasi hutang kedua orang tuanya. Akhirnya dia mencoba untuk menggunakan sistem penjualan "hutan rimba". Kemudian dia mencoba menjalin usaha dengan 7 Eleven. Dengan berbagai usaha dan kerja kerasnya, akhirnya produknya diterima dan laku di pasaran.

Top akhirnya bisa melunasi hutang orang tuanya dan berhasil menjadi milyarder muda.

----

Saya sedikit kesal, kenapa saya tidak menontonnya dari dulu? Tapi tidak apa-apa, walaupun umur saya sudah 21 tahun, saya pasti bisa sukses. Kemarin-kemarin saya masih galau dengan "passion". Saya galau mencari jati diri saya. Tapi sekarang, saya tidak akan memikirkan passion saya, karena tujuan saya sekarang hanya satu, yaitu SUKSES usia muda. Apapun caranya, selama itu benar, saya akan jalani. Sesulit apapun, saya tidak boleh menyerah.

"Tidak ada kata terlambat untuk kesuksesan, rencanakanlah kesuksesanmu detik ini juga!"

  • Share:

You Might Also Like

0 comments